I never had a perfect skin. Well.. mungkin pernah waktu masih kecil hingga SD. Tapi setelah menginjak masa puber, kulitku tidak pernah mulus. Keningku selalu beruntusan dan beruntusan ini tidak bisa hilang meskipun sudah rajin facial. Selain itu, terkadang juga keluar beberapa jerawat, which is actually normal mengingat waktu itu aku menginjak masa puber. Aku cuma berharap kalau sudah menginjak umur 20an masalah jerawat ini akan hilang dengan sendirinya, karena jerawat itu masalah anak remaja kan?
But, nope... Masalah jerawat ini berkelanjutan hingga beberapa tahun yang lalu, padahal jelas sekali masa puber itu harusnya sudah lewat. Tapi bukannya membaik, masalah jerawat ini malah semakin memburuk. Hingga tepatnya tahun 2013, saat aku studi ke China.
Tahun 2013 adalah waktu yang terburuk untuk kulitku. Kalau sebelumnya masalah kulitku hanya beruntusan di kening, sekarang beruntusan itu membesar dan semakin banyak. Sehingga kening penuh dengan beruntusan yang besar dan beberapa berakhir menjadi jerawat yang meradang. Selain itu, bagian lain dari wajah juga mengalami jerawat meradang. Hidung, pipi, dagu... Semua berjerawat. Padahal biasanya pipi selalu bersih, tidak pernah ada jerawat. Kalau jerawat yang ada waktu itu dihitung, pasti jumlahnya lebih dari 20 biji (belum termasuk beruntusan). Dan semua itu meradang, jadi wajah merah dan jelek sekali. Hiks..
Bingung harus gimana, akhirnya aku mencoba produk yang berjanji dapat mengatasi jerawat. Produk pertama yang aku coba adalah Spot Treatment Gel dari Clinique. Untuk jerawat batu yang besar dan mulai bernanah, gel ini sebenarnya cukup menolong dalam mengeringkan. Tapi terlalu keras untuk kulit, jadi jerawat malah semakin terlihat merah. Dan beberapa jerawat tidak menunjukkan improvement apapun.
Setelah itu, aku mencoba AC Clinic Daily Acne foam Cleanser dari Etude House. Pembersih muka ini awalnya cukup berhasil, wajah sedikit lebih bersih tapi pemakaian lebih lama menyebabkan kulit terasa kering dan muncul banyak beruntusan baru. Jadi aku stop pemakaian dan mencoba produk lain, yaitu Skin Clearing Soothing Moisturizer dari Neutrogena.
Yang aku suka dari produk Neutrogena ini adalah kulit terasa lembut setelah pemakaian dan baunya juga wangi sekali. Selain itu, kulit juga tidak memburuk, tapi juga tidak membaik... Jadi akhirnya aku coba produk yang lain lagi, Purifiying Mineral Mask with White Clay dari Lancome.
SPGnya Lancome menyarankan untuk menggunakan masker ini seminggu sekali untuk mencegah jerawat. Tapi aku coba untuk pakai masker ini tiap malam selama kira-kira 1 bulan, and I see no improvement whatsoever. Sekarang setelah belajar banyak tentang jenis clay, aku sadar kalau clay yang digunakan pada masker Lancome itu adalah kaolin clay, which is clay yang sangat rendah daya serapnya, sehingga tidak seberapa efektif jika dibandingkan dengan clay jenis lain seperti Multani Mitti Clay, Rhassoul Clay atau French Green Clay yang sebenarnya lebih disarankan untuk kulit berjerawat. Jadi tidak heran kalau masker dari Lancome itu tidak dapat mengatasi jerawat yang parah dan meradang.
Kemudian, aku mencoba pakai Bija Anti-Trouble Spot Essence W & R dari Innisfree. Essence yang W tidak seberapa berpengaruh pada kulitku, tapi yang R lumayan bagus, jerawat lebih cepat kering. Jadi aku pakai Essence R cukup lama sampai hampir habis. Tapi kulit juga masih banyak jerawat, karena jerawat baru terus bermunculan padahal jerawat yang lama masih proses penyembuhan.
Setelah itu aku udah menyerah dan pasrah aja, karena apapun yang dilakukan tidak ada hasilnya. Kulit tetap berjerawat dan merah. Akhirnya aku pergi ke dokter kulit, dan mulai menggunakan pembersih muka dan obat jerawat dari dokter. Sambil memakai produk dari dokter, aku melakukan research di internet tentang bahan alami untuk kulit, dan ternyata ada banyak sekali cerita orang yang sukses mengatasi jerawat dengan menggunakan bahan alami.
Tahun 2014 pertama kalinya aku mencoba bahan alami untuk kulit. Yang pertama aku coba adalah madu. Banyak orang yang bersaksi kalau madu yang mentah sangat ampuh dalam mengatasi jerawat, karena sifat antiseptiknya. Jadi setiap malam setelah memakai pembersih muka dari dokter, aku menggunakan masker madu di seluruh wajah. And BIG SURPRISE! ternyata madu benar-benar bagus untuk kulit. Merah pada kulit langsung mereda dan kulit tampak sehat sekali. Sejak itu aku tidak pernah bisa lepas dari madu. Travelling pun aku selalu bawa madu di wadah kecil (sampai saat ini haha!).
Baca post: Madu Bermanfaat Untuk Segala Jenis Kulit
Setelah itu, aku menemukan kalau ternyata madu bisa dicampur dengan bubuk kayu manis supaya lebih efektif dalam memberantas jerawat. Jadi aku mulai mencampur madu dengan bubuk kayu manis, dan ditotol pada jerawat. Ini aku lakukan tiap malam, bahkan kadang sampai aku tidur dan baru dibilas keesokan harinya. Hasilnya memuaskan sekali, setelah beberapa minggu sebagian besar jerawat hilang semua. Hanya tersisa beberapa aja jerawat bandel yang tidak mau hilang. Dan untuk mencegah jerawat, biasanya aku menggunakan masker madu + bubuk kayu manis 2 atau 3 hari sekali. Hari yang lain menggunakan madu aja. Untuk info, bubuk kayu manis keras sekali di kulit jadi jangan sampai terkena daerah mata atau bibir. Pernah sekali, masker madu + bubuk kayu manis ini menetes hingga terkena bibir, aku biarkan aja karena berpikir yang alami selalu aman. Tapi setelah dibilas, baru terlihat kalau bibirnya luka lumayan parah, dan membutuhkan waktu seminggu lebih untuk sembuh. So just be careful.
Baca post: Madu + Bubuk Kayu Manis = Masker Anti Jerawat
Kemudian, aku coba menggunakan cuka apel. Cuka apel juga memiliki reputasi yang sangat bagus dalam mengatasi jerawat. Jadi setiap malam setelah masker madu, aku pakai cuka apel ditotol di jerawat yang membandel. Dan aku merasa cuka apel bagus sekali untuk jerawat yang tidak kunjung sembuh walaupun setelah rutin memakai bubuk kayu manis. Jerawat lebih cepat kering jika dibandingkan dengan saat memakai bubuk kayu manis. Tapi karena sifatnya yang lebih keras, cuka apel tidak bisa dipakai terlalu sering karena dapat membuat jerawat lebih meradang. Untuk sehari-sehari tetap lebih bagus madu atau madu + bubuk kayu manis. Sekedar info, banyak orang bilang kalau cuka apel juga bisa dipakai sebagai toner, dengan cara dilarutkan pada air. Aku secara pribadi kurang suka cara ini karena bau cuka apel yang kecut sangat tidak enak, jadi cukup ditotol di jerawatnya aja.
Baca post: Cara Alami Basmi Jerawat
Setelah menggunakan madu, kayu manis dan cuka apel, kulit sekarang sudah jauh lebih baik. Jerawat udah hilang walaupun kadang jerawat baru masih muncul. Beruntusan di kening juga tinggal sedikit. Tapi untuk membersihkan muka, aku masih menggunakan pembersih muka dari dokter karena belum ada bahan alami yang bisa menggantikan.
Setelah research dan belajar cukup banyak tentang kulit, aku baru menyadari kalau kulitku ternyata sensitif, jadi tidak boleh menggunakan produk yang mengeringkan kulit. Padahal selama ini aku mencoba banyak produk untuk jerawat yang mengeringkan kulit, karena aku kira kalau kulit lebih kering pasti jerawat juga berkurang. Ternyata produk yang mengeringkan kulit seperti itu malah membuat kulit semakin sensitif dan rewel. Sekarang hasilnya kulitku justru lebih sensitif dan mudah merah. Selain itu juga susah sekali cocok dengan produk kosmetik.
Baca post: Paradigma Yang Salah Tentang Cara Mengatasi Jerawat
Jadi aku lambat laun mengganti pembersih muka dari dokter dengan bahan alami. Pertama aku coba oatmeal, yang katanya mengandung zat yang dapat membersihkan kulit dari kotoran. Aku suka sekali dengan hasilnya, karena setelah membersihkan muka, kulit tidak berasa kering ataupun merah. Padahal biasanya saat menggunakan perbersih muka dari dokter, kulit terasa kencang dan merah, karena sabun mengeringkan kulit. Tapi setelah beberapa hari hanya membersihkan kulit dengan oatmeal, kening timbul beruntusan lebih banyak karena ternyata oatmeal kurang bisa membersihkan kotoran yang ada dalam pori-pori kulit. Jadi aku mencoba pembersih kulit alami yang lain, yaitu rhassoul clay.
Baca post: Membuat Scrub + Pembersih Muka Oatmeal
Rhassoul clay merupakan clay yang diambil dari bubuk volkanik dan biasa dipakai di tempat spa untuk deep cleansing. Banyak juga produk yang menggunakan rhassoul clay sebagai salah satu bahan, seperti Black Angels dari Lush yang terkenal. Rhassoul clay dapat membersihkan kulit dengan lebih bersih jika dibandingkan dengan oatmeal. Jadi sekarang, setelah menggunakan oatmeal, aku menggunakan rhassoul clay. Hasilnya, kulit lebih bersih dan beruntusan jauh berkurang.
Baca post: Pembersih Muka Rhassoul Clay
Sekarang kulit sudah tidak bermasalah dengan jerawat dan lebih sehat. Tapi masih ada sedikit beruntusan pada kening. And this is when I try grapeseed Oil. Grapeseed oil memiliki segudang review positif di internet. Semua orang bilang kalau grapeseed oil bagus sekali untuk kulit berjerawat. Jadi aku memutuskan untuk mencoba. Setelah cuci muka menggunakan oatmeal dan rhassoul clay, aku menggunakan grapeseed oil yang kemudian ditumpuk dengan masker madu. Setelah 1 minggu menggunakan cara ini, wajah menjadi sangat bersih dan mulus. Ini pertama kalinya wajahku begitu mulus tanpa jerawat dan beruntusan.
So here is the before after picture... Foto kiri diambil waktu tahun 2013 dimana kulitku sangat berjerawat (kemerahannya tidak seberapa terlihat karena menggunakan bedak), dan foto kanan diambil sekitar 1 bulan yang lalu setelah mencoba grapeseed oil.
Kalau ditanya apa aku masih ingin kulit yang lebih sempurna? Jawabannya ya iya. Karena wanita pasti ingin terlihat lebih cantik dari hari ke hari, and that's why banyak klinik kecantikan dan operasi plastik yang menawarkan solusi kecantikan di luar sana. But now, I'm pretty satisfied with what I have.
Update: Cerita perjalananku yang lebih lengkap bisa lihat di video ini.. Subscribe channel YouTube ku yaaa :D
So that's all about my skin journey. I know it's a long story, so thanks for reading till the end! Semoga pengalaman pribadiku ini dapat menolong teman-teman semua yang membaca.
Cheers!
Felita.