Ciri-ciri kulit yang sehat adalah BALANCE, tidak kering dan tidak berminyak. Kulit yang kering biasanya terjadi karena gen atau faktor umur. Aku punya teman yang meskipun saat puber pun kulitnya selalu kering jadi tidak pernah bermasalah dengan jerawat. I was sooooo jealous of her back then. Tapi sekarang aku tau kalau kulit yang kering pun tidak baik, karena proses regenerasi kulit tidak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya moisture yang cukup. Sedangkan untuk kulit yang berminyak, hal ini sangat normal ketika masih puber, karena saat itu hormon kita sedang bergejolak sehingga kelenjar minyak menghasilkan lebih banyak minyak. Tapi jika usia sudah memasuki 20 tahun dan kulit masih sangat berminyak, kita harus waspada karena ini menunjukan kulit kita tidak balance. Kulit yang berminyak menunjukkan bahwa sebenarnya kulit mengalami dehidrasi, dan karena kulit kita pintar dan jago dalam beradaptasi, kulit secara otomatis memproduksi lebih banyak minyak untuk melembabkan kulit.
Selain itu, kulit yang sehat harus KUAT, dengan arti tidak sensitif. Kulit yang sensitif menunjukkan bahwa Acid Mantle pada lapisan terluar kulit sangat tipis atau bahkan sudah tidak ada sehingga tidak ada yang bisa melindungi kulit dari segala bakteri dan irritants, sehingga kulit mudah sekali merah dan teriritasi. Kulit dengan Acid Mantle yang tipis juga lebih mudah berjerawat karena bakteri lebih mudah masuk ke dalam kulit.
So... What do you think about your skin now? Is it healthy?
Frankly speaking... My skin was nowhere near healthy. Dari dulu kulitku berminyak sehingga mudah berjerawat dan di daerah kening selalu beruntusan, selain itu juga cenderung sensitif jadi susah menemukan produk yang cocok. Jadi aku coba pakai obat dokter. Hasilnya kulit memang bersih dari jerawat, tapi jadi sangat sangat kering, dan super super sensitif. Saat terkena matahari atau setelah berolahraga, misalnya, kulit terasa panas dan terlihat merah seperti terbakar. Aku pikir mungkin obat dokter terlalu keras, jadi aku beralih ke produk untuk jerawat yang dijual di pasaran. Ada produk yang tidak berpengaruh apapun, ada juga produk yang lumayan membantu. Tapi semua itu tidak menyelesaikan permasalahan kulitku. Jerawat tetap silih berganti datang dan pergi, bekasnya juga makin banyak. Sampai ada kalanya jerawatku sangat banyak dan merah, ini membuat aku sangat frustasi dan minder saat bertemu orang, apalagi cowok. Lihat cermin pun bisa membuat lebih frustasi, berpikir betapa jeleknya aku (hiks.. I still remember that feeling..). Jadi, aku mulai research tentang perawatan kulit dengan bahan alami. Dan ternyata, banyak banget orang di luar sana yang juga struggling dengan jerawat dan menemukan solusi dengan bahan alami.
Berikut pengetahuan yang selama ini aku pelajari, yang sangat menolong dalam menghadapi masa sulit:
1. Moisture is the main key to healthy skin. Kulit yang lembab secara konstan akan membuat kulit menjadi balance. Moisture akan membuat kulit yang kering menjadi normal, dan kulit yang berminyak menjadi normal. Jangan dikira karena kulit sudah berminyak, maka tidak perlu moisture. Justru kulit yang berminyak sebenarnya dehidrasi, sehingga membutuhkan moisture untuk bisa kembali balance. Kulit menghasilkan minyak berlebih hanya sebagai perlindungan diri karena kulit tidak bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya moisture yang cukup, sehingga semakin dilawan dengan membiarkan kulit kering, kulit akan semakin berminyak. Speaking about moisture, tentu saja moisture yang diperlukan kulit yang kering dan kulit yang berminyak berbeda. Kulit yang kering bisa memakai moisture yang kuat, sedangkan untuk kulit yang berminyak moisture yang dipilih harus ringan dan tidak menyumbat pori-pori.
Jenis dan quantity moisturizer yang digunakan tiap orang lain, tergantung kebutuhan. Inilah saatnya kita harus bisa mengenali kulit kita sendiri. Untuk menemukan moisturzer yang tepat, cari tau sebanyak-banyaknya dulu, apa ini cocok untuk jenis kulitku. Kemudian jika sudah yakin, coba dipakai selama 2-8 minggu dengan konsisten, jangan ganti-ganti, karena dalam kurun waktu tersebut kulit akan beradaptasi. Kalau sering ganti, kulit akan bingung dan hasilnya tidak bisa akurat. Bisa saja moisturizer tersebut harusnya cocok, tapi karena baru dipakai sebentar, kulit masih adaptasi, dan kita belum melihat hasilnya maka dikira tidak cocok. Kalau seiring berjalannya waktu kulit bukannya membaik malah memburuk, hentikan pemakaian, jangan dipaksakan. Kalau terus dicari, suatu saat pasti akan menemukan moisturizer yang tepat. As for me, pagi hari aku pakai Grapeseed Oil (ditambah 2% Lemon Oil) sebanyak 1 tetes, malam hari pakai Grapeseed Oil + Jojoba Oil (ditambah 2% Lavender Oil) 1 tetes.
Selain itu, aku juga suka menggunakan Rose Water + Aloe Vera + Lavender Oil sebagai face spray sepanjang hari (sekitar 4 jam sekali) untuk mempertahankan moisture pada kulit.
2. Jauhi segala produk yang membuat kulit kering, seperti sabun pembersih wajah yang dapat menghilangkan seluruh minyak dan membuat kulit terasa kesat dan tertarik. Jangan biarkan kulit kering, walaupun hanya sedetik. Mungkin kita berpikir, kering sebentar aja tidak masalah, karena setelah itu akan langsung pakai moisturizer. Tapi sebenarnya kulit yang kering secara mendadak seperti itu akan langsung membuat kulit tidak balance, sehingga membuat kulit merasa terancam dan sebagai perlindungan diri akan memproduksi lebih banyak minyak.
Selain itu, sabun pembersih wajah yang mengeringkan kulit akan mengikis lapisan Acid Mantle yang bertugas melindungi kulit, sehingga lambat laun kulit akan menjadi rapuh dan sensitif. Hal ini karena sabun selalu bersifat basa dengan PH diatas 7, sedangkan kulit alami kita bersifat asam dengan PH antara 4 hingga 5.5 untuk mempertahankan Acid Mantle pada lapisan terluar kulit.
Jadi, agar kulit terus balance dan kuat, lebih baik pakai cleansing milk atau cleansing oil. Aku pribadi lebih suka cleansing oil untuk malam hari karena bisa sekaligus membersihkan make-up. Sementara pagi hari aku pakai madu sebagai pembersih muka dan Rose Water sebagai toner untuk menghilangkan sisa minyak. Hasilnya kulit terasa bersih tapi tidak kering.
3. Untuk mengatasi jerawat, selalu cari bahan yang mengandung moisture, antiseptik dan anti-inflammatory. Moisture akan membuat proses penyembuhan jerawat berjalan dengan lancar dan meninggalkan bekas yang minimal, karena tanpa moisture proses penyembuhan luka tidak akan berjalan dengan baik. Antiseptik akan melawan bakteri yang menginfeksi kulit, sehingga jerawat lebih cepat sembuh. Dan anti-inflammatory akan soothing dan meredakan peradangan sehingga mengurangi kemerahan pada jerawat dan mempercepat proses penyembuhan.
Jadi bahan alami apa yang mengandung 3 unsur penting moisture, antiseptik dan anti-inflammatory? Yang pertama adalah madu. Madu dapat digunakan langsung pada kulit, atau bisa juga ditambahan bubuk kayu manis. Kayu manis mengandung antiseptik yang sangat tinggi sehingga akan membuat madu menjadi lebih efektif. Saat berjerawat, aku suka sekali menggunakan madu yang dicampur dengan sedikit bubuk kayu manis sebagai masker seluruh wajah. Dan saat jerawat hanya ada satu atau dua, aku suka menggunakan madu yang dicampur dengan banyak bubuk kayu manis sampai warnanya cokelat tua untuk dijadikan sebagai spot treatment. Aku merasa jerawat lebih cepat sembuh dan bekasnya hampir tidak terlihat.
Selain madu, tidak ada lagi bahan alami yang memiliki 3 unsur penting ini, sehingga harus di mix. Rose Water, misalnya, mengandung moisture dan anti-inflammatory. Sedangkan Lavender mengandung antiseptik dan anti-inflammatory. Sehingga Rose Water dan Lavender jika dicampur, akan menghasilkan cairan yang mengandung 3 unsur moisture, antiseptik dan anti-inflammatory. And... That's why I like to use it as my face spray :D
Aku dulu tidak peduli soal moisture atau anti-inflammatroy, dan berpikir untuk mengatasi jerawat yang penting jerawat cepat kering, sehingga lebih baik dibombardir dengan antiseptik yang mengeringkan jerawat seperti Tea Tree Oil atau obat jerawat dipasaran yang mengandung Alcohol, Salicylic Acid atau Benzoyl Peroxide (kalau kalian amati produk untuk mengatasi jerawat pasti akan mengandung salah satu zat kimia ini). Tapi aku amati obat jerawat yang keras seperti ini malah membuat jerawat lebih merah dan meradang. Cepat sembuh memang cepat sembuh, hanya saja setelahnya bekasnya terlihat menghitam. Sedangkan kalau memakai unsur moisture, antiseptik dan anti-inflammatory, jerawat juga cepat hilang dan proses penyembuhannya berjalan dengan sangat baik sehingga bekasnya sangat minim bahkan hampir tidak terlihat.
4. Pastikan eksfoliasi kulit secara teratur. Eksfoliasi penting untuk mempercepat regenerasi kulit, mengelupas sel kulit mati, mencerahkan kulit, membuka pori-pori yang tersumbat, dan memudarkan bekas jerawat. Eksfoliasi memang wajib, tapi jangan dilakukan secara berlebihan atau malah akan membuat kulit merah dan iritasi. Seminggu sekali atau dua kali, gunakan scrub atau masker yang dapat meng-eksfoliasi kulit secara ringan. Aku suka menggunakan oatmeal yang dicampur dengan madu sebagai scrub. Scrub ini sangat ringan sehingga bisa digunakan di bibir juga. Sedangkan untuk masker, belakangan ini aku suka pakai yogurt + madu + sedikit air lemon.
5. Jangan lupa deep-cleansing menggunakan clay seminggu sekali. Deep-cleansing penting untuk membersihkan pori-pori kulit dari sisa kotoran dan minyak. Agar deep-cleansing lebih efektif, sebelumnya pakai uap air panas selama 5-10 menit agar pori-pori kulit terbuka, kemudian baru pakai masker clay. Jenis Clay ada banyak macamnya, pastikan untuk memilih jenis clay yang tepat untuk kondisi kulitmu. Masker Clay dapat dibuat hanya dengan menggunakan air, atau dicampur dengan madu atau cairan lain yang moisturizing. Aku suka pakai Rhassoul Clay + madu + rose water sedikit supaya bisa diaduk.
6. Watch your diet. Makanan yang kita makan juga berpengaruh pada kesehatan kulit kita. Daging dan karbohidrat yang berlebihan akan membuat kulit kusam, sedangkan buah dan sayur akan membuat kulit lebih fresh. Selain itu, untuk yang bermasalah dengan jerawat, sebisa mungkin hindari makanan berminyak. Makanan gorengan dan kerupuk sebisa mungkin dikurangi, karena minyak yang dikonsumsi akan cenderung membuat kulit lebih berminyak dan hasilnya lebih mudah berjerawat. Aku secara pribadi merasa makanan yang berminyak membuat kulitku lebih banyak jerawat. Dan saat aku menghindari makanan yang berminyak, aku melihat jerawat jadi berkurang. Selain itu, untuk beberapa orang, dairy products terutama susu sapi dapat memicu lebih banyak komedo dan jerawat yang sifatnya hormonal. Aku pribadi tidak mengalami ini (thank God!) tapi aku menemukan beberapa teman yang seperti ini. Jadi untuk jaga-jaga, coba hindari susu sapi sementara waktu untuk melihat apa jerawat yang sedang dialami itu hormonal karena dipicu dairy products. Last but not least, jangan lupa banyak minum air putih karena air putih akan membersihkan tubuh dari racun, dan juga membuat tubuh dan kulit terhindar dari kekeringan.
Sooo.. That's it! That's my 6 keys to achieve a healthy skin!
And like I said before, kulit yang sehat tidak bisa diperoleh secara instan dan mudah, apalagi kalau bermasalah dengan jerawat. Tapi asal kita mau berusaha memahami kondisi dan kebutuhan kulit kita, dari hari ke hari kulit pasti akan semakin membaik. It took me a year and a half to achieve my current pimple-free and balanced skin like this :)
Cheers!
Felita.